Jumat, 13 Maret 2015

DONGENG SI TIMUN MAS




 Pada zaman dahulu kala di sebuah desa dekat hutan, hiduplah seorang janda yang bernama Mbo rondo. Mbok rondo setiap hari mencari kayu bakar ke hutan untuk dijual ke pasar. Ia hidup berkecukupan, namun mbok rondo belum bahagia, karena ia belum mempunyai seorang anak. Setiap malam mbok rondo berdoa, agar keinginannya terkabulkan untuk mempunyai seorang anak.
Pada suatu malam ketika mbok rondo sedang berdoa, tiba-tiba sang raksasa yang sakti dan buas mendengar doa mbok rondo. Kemudian sang raksasa itu berkata.
“Hai …., manusia aku akan membantumu”
dengan sangat ketakutan mbok rondo, menjawab permintaan itu.
“Berikan ….., hamba akan mempunyai seorang anak”.
“Ya …., tapi ada syaratnya” kata sang raksasa.
“Apa syaratnya, tuanku”. tanya mbok rondo.
“Jika kelak anakmu dewasa, kau harus berikan kepadaku”
“Baiklah hamba setuju” jawab mbok rondo.
Kemudian sang raksasa itu pergi meninggalkan mbok rondo.
Pada suatu hari ketika mbok rondo sedang mencari kayu bakar, tiba-tiba ia menemukan sebuah timun yang besar dan bersinar, ia pun membawa timun itu pulang, dan segera membelah timun itu, ternyata timun itu berisi bayi perempuan mbok rondo pun sangat senang dan ia memberi nama kepada bayi itu timun emas.
Hari, minggu, bulan dan tahunpun silih berganti. Timun Emas bertambah hari bertambah cantik, sehingga mbok rondo sangat cemas teringat janjinya dulu.
Suatu malam ketika Timun Emas sedang tidur nyenyak tiba-tiba raksasa yang sakti dan buas menghampiri mbok rondo.
“Hai ……, manusia aku datang kesini untuk menagih janjimu, mana Timun Emas bukankah dia telah menjadi seorang gadis cantik, waktumu telah habis bersamanya” tanya sang raksasa,
“Ampun tuanku, anak hamba belum siap dibawa, 5 hari lagi datanglah kembali” jawab mbok rondo kemudian raksasa yang sakti dan buas itupun pergi meninggalkan mbok rondo.
Lima haripun telah berlalu, raksasa itu datang kembali “Hai … manusia aku datang kesini untuk menagih janjimu yang dulu”. tanya sang raksasa.
“Maaf tuanku, anak hamba belum selesai menyiapkan bekalnya, tiga hari lagi datanglah kembali jawab mbok rondo.
Kemudian dengan sangat marah raksasa itu pun pergi.
Tiga hari kemudian sebelum sang raksasa datang, Timun Emas dipanggil oleh ibunya dan menceritakan janjinya dulu kepada raksasa.
“Timun Emas anakku, bukalah benda-benda ini biji mentimun, duri, dan terasi, kelak akan berguna bagimu. “Kata ibunya sambil menangis.
Timun Emas pun keluar lewat pintu belakang. Ketika sang raksasa datang, ia menunggu timun mas, dikiranya timun mas keluar lewat pintu depan. tetapi ia sangat marah ketika tahu ia telah ditipu oleh mbok rondo.
Sang raksasa itu pun segera mengejarnya, ketika ia sudah hampir dekat, timun mas pun segera menyebarkan biji mentimun itu.
Sesaat tempat itu berubah menjadi hutan mentimun, lalu raksasa itu pun asyik memakan mentimun-mentimu  itu, sehingga ia lupa kepada Timun Mas. Setelah kenyang sang raksasa barulah ingat, Timun Mas telah lari jauh.
Kemudian raksasa itu segera mengejar timun mas, setelah hampir dekat timun mas pun segera menyebarkan duri satu per satu, sesaat tempat itu berubah menjadi hutan yang berduri sehingga raksasa itu merongrong kesakitan.
“Hai … Timun Mas, jangan lari kau, aku akan mengejarmu”, teriak raksasa.
Kemudian Timun mas terus berlari dan dengan bekal yang tinggal satu-satunya ia sangat cemas.
Ketika sang raksasa telah berhasil keluar dari hutan yang berduri, ia segera mengejar timun mas kembali.
Setelah hampir dekat timun mas pun sangat ketakutan, kemudian ia segera melemparkan bekalnya yang tinggal satu terasi.
Sesaat tempat itu berubah menjadi lautan yang berlumpur hingga tak seorangpun yang dapat melewatinya termasuk sang raksasa yang sakti dan buas itu.
Dikiranya raksasa dapat melewati lautan yang berlumpur itu, ia mencoba berenang namun usahanya sia-sia. Ia tenggelam di lautan yang berlumpur.
Timun Mas pun selamat, ia segera bersujud kepada Alloh berkat Rahmat Nya lah ia selamat.
Timun Mas pun kembali menelusuri jalan yang menuju pondok ibunya.
Setelah ia bertemu dengan ibunya, merekapun saling berpelukan.
Akhirnya hidup mereka bahagia tanpa gangguan dari raksasa itu.

SEKIAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar