Jumat, 30 Oktober 2015
Rabu, 28 Oktober 2015
Kamis, 15 Oktober 2015
Tafsir surat al-Fatihah
1.
al-Fatihah (pembuka)
Beliau
katakan:
فاتحة الكتاب
يقال لها: الفاتحة، أي فاتحة الكتاب خطا
"al-Fatihah
terkadang disebut dengan nama al-Fatihah, yakni sebagai pembuka al-kitab (baca:
al-Quran) secara tulisan".
Mengapa
beliau mengatakan: "sebagai pembuka al-Quran secara tulisan",
karena sebagaimana kita ketahui bahwa ayat yang pertama kali diturunkan Alloh
kepada nabi-Nya shollollohu 'alaihi wa sallam bukanlah surat al-Fatihah;
akan tetapi surat al-'Alaq.
Kendati
demikian, tetap saja al-Fatihah menjadi urutan pertama dalam jajaran ayat yang
pertama kali turun. Karena malaikat Jibril 'alaihis salam telah
memerintahkan kepada nabi kita shollollohu 'alaihi wa sallam untuk
membaca surat al-'Alaq dengan basmalah terlebih dahulu sebagaimana yang
diisyaratkan dalam perintah ayat dari surat al-'Alaq.
Maka menjadi
jelaslah bagi kita bahwa basmalah merupakan ayat pembuka dari semua
surat; oleh karenanya al-Hafizh Ibnu Katsir rohmatulloh 'alaihi tetap
menyebutnya sebagai pembuka al-kitab.
Dan beliau
mengatakan selanjutnya:
وبها تفتح
القراءة في الصلاة
" Dan
dengan al-Fatihah dimulainya bacaan dalam sholat".
2.
Ummul kitab (induk al-kitab)
Al-Fatihah
juga dikatakan oleh al-Hafizh Ibnu Katsir rohimahulloh disebut dengan
nama ummul kitab (induknya al-kitab), dan menurut beliau ini adalah
pendapat jumhur ulama. Beliau katakan:
ويقال لها
أيضا: أم الكتاب عند الجمهور
"dan
al-Fatihah juga dinamakan dengan: ummul kitab menurut pendapat jumhur ahli
tafsir".
Memang
inilah pendapat jumhur, sekali pun di sana ada yang tidak menyetujui penamaan
ini seperti Anas bin Malik dari kalangan sahabat dan juga dari kalangan tabi'in
ada al-Hasan al-Bashri serta Ibnu Sirin; dimana kedua tabi'in tersebut tidak
menyukai penamaan tersebut bagi al-Fatihah karena menurut mereka berdua, bahwa ummul
kitab hanyalah diberikan kepada al-Quran yang ada di lauhul mahfuzh
(langit ke-jutuh), bahkan keduanya tidak menyukai penamaan pula pada al-Fatihah
dengan nama: ummul quran.
Namun
pendapat mereka berdua dinilai oleh al-Hafizh Ibnu Katsir telah menyelisihi
hadits yang shahih, di mana beliau mengatakan:
وقد ثبت في
الحديث الصحيح عند الترمذي وصححه عن أبي هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: " الحمد لله أم القرآن وأم الكتاب والسبع
المثاني والقرآن العظيم
"Dan
telah benar di dalam sebuah hadits shahih yang ada pada imam at-Tirmidzi dan
beliau menshahihkannya dari sahabat Abu Hurairoh beliau berkata: bersabda
rosululloh shollollohu 'alaihi wa sallam, alhamdulillah adalah ummul quran
(induk al-Quran) dan ummul kitab, juga tujuh ayat pujian serta al-Quranul
'Azhim".
3.
al-Hamdu (pujian)
Sebagaimana
disebutkan pada hadits di atas bahwa al-Fatihah disebut juga dengan nama al-hamdu.
4.
as-Sholat (doa)
Penamaan ini
berdasarkan sebuah hadits qudsi yang shahih dari sahabat Abu Hurairoh rodhiallaohu
'anhu :
قالَ الله
تَعَالى : قَسَمْتُ الصَّلاَةَ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي نِصْفَيْنِ وَلِعَبْدِي مَا
سَأَلَ : فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ الحَمْدُ لله رَبِّ
الْعَالَمِينَ قالَ الله حَمِدَنِي عَبْدِي
"Alloh
ta'ala berfirman: Aku bagi sholat menjadi dua bagian antara Aku dan antara
hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa yang dia minta; maka apabila hamba itu
mengucapkan: alhamdulillahi robbil 'alamin, Alloh berkata: hamba-Ku telah
memuji Aku". (HR. Muslim)
Maka dalam
hadits tersebut Alloh telah menamakannya dengan sholat karena al-Fatihah telah
menjadi syarat sahnya sholat.
5.
as-Syifaa (penawar)
Hal ini
berdasarkan sebuah hadits yang diriwayatkan di dalam sunan ad-Darimi dari
sahabat Abu Sa'id al-Khudri rodhiallohu 'anhu secara marfu', dikatakan:
فاتحة الكتاب
شفاء من كل سم
"al-Fatihah
sebagai penawar dari segala racun". (HR. at-Tirmidzi no.2878 dan al-Hakim
dalam al-Mustadrok 2/259 dari jalan Hakim bin Jubair)
6.
ar-Ruqyah (jampi)
Berdasarkan
hadits dari Abu Sa'id al-Khudri rodhiallohu 'anhu yang menceritakan
bahwasanya ada seorang sahabat yang meruqyah seorang dari suku salim dengan
membacakan surat al-Fatihah dan kemudian diceritakan hal itu kepada nabi maka
beliau pun bersabda:
وما يدريك
أنها رقية؟
"dan
tidak tahukah kamu bahwa al-Fatihah adalah ruqyah?" (HR. Muttafaq 'alaihi)
7.
Asas al-Quran (dasar al-Quran)
Sebagaimana
yang diriwayatkan oleh as-Sya'bi dari sahabat Ibnu Abbas rodhiallohu 'anhuma
bahwasanya al-Fatihah adalah asasul quran, dan yang menjadi asasnya
surat al-Fatihah adalah bismillahirrohmanirrohim .
8.
al-Waqiyah (pelindung)
Demikianlah
imam Sufyan bin 'Uyainah rohimahulloh menamakannya, sebagaimana
yang dibawakan oleh al-Hafizh Ibnu Katsir di dalam tafsirnya.
9.
al-Kafiyah (yang mencukupi)
Nama ini
merupakan penamaan dari imam Yahya bin Katsir rohmatullohi 'alaihi, di
mana beliau berpandangan hal itu disebabkan karena al-Fatihah telah mencukupi
dari yang lainnya, sedangkan lainnya masih bergantung kepadanya. Sebagaimana
diterangkan dalam sebagian hadits yang mursal
أمُّ
القُرْآنِ عِوَضٌ مِن غَيْرِها وليسَ غَيْرُها منها عِوضاً
"ummul Quran lah yang menjadi pengganti dari
yang selainnya, sedangkan yang lainnya tidak dapat menggantikannya" (HR.
Ahmad 2/284, Muslim di dalam shahihnya no.780 dll).Demikian sederetan nama yang disebutkan oleh para ulama kendati masih ada yang lainnya yang tidak disebutkan di sini, namun hal ini kami anggap sudah cukup bagi kita untuk mengetahui beberapa nama lain dari surat yang agung nan suci ini. Wallohu a'lam.
Senin, 12 Oktober 2015
Apa kata nya
Kebanyakan orang cenderung lebih
senang membicarakan dirinya sendiri
dibandingkan mendengarkan. Hanya
orang-orang berpengaruh yang
memahami nilai luar biasa jadi
pendengar yang baik. Seperti yang
dikatakan senator Amerika Serikat,
Lyndon B. Johnson, Anda tidak akan
pernah belajar apa-apa jika Anda
terus bicara.
Kemampuan mendengarkan secara cerdas
merupakan kunci untuk dapat
mempengaruhi orang lain. Mendengarkan
memberikan manfaat dalam membangun
hubungan, meningkatkan pengetahuan,
membangkitkan ide, membangun
loyalitas dan menunjukan rasa hormat
kepada orang lain.
Sekilas mendengarkan orang lain
tampak hanya menguntungkan mereka,
tetapi dengan menjadi pendengar yang
baik, Anda sebenarnya menempatkan
diri pada posisi membantu diri
sendiri.
Melalui mendengarkan, Anda memiliki
kemampuan untuk mengembangkan
hubungan yang lebih kuat,
mengumpulkan informasi berharga dan
meningkatkan pemahaman Anda mengenai
diri sendiri dan orang lain.
Herb Cohen, seorang negosiator
terbaik dunia mengatakan:
"Mendengarkan secara efektif
membutuhkan lebih dari sekedar
mendengarkan kata-kata yang
disampaikan orang. Mendengarkan
menuntut Anda menemukan makna dan
pemahaman atas apa yang sedang
dikatakan. Lagi pula, makna bukan
terletak di dalam kata-kata,
melainkan di dalam seseorang."
Sartam, jadilah pendengar baik,
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Cara Membuat Jerat/ Racik Ayam Hutan Bahan-Bahan: -Tali Pancing -Tali nylon coklat/hitam (sol sepatu) -Kawat tembaga / Ka...
-
Kumpulan Hadits Pendek untuk bahan hafalan bagi putra - putri kita. 1. Hadits Menuntut Ilmu طلب العلم فر يضة على كل مسلمين " Tho...
-
https://modulkomputer.com/soal-uji-kompetensi-keahlian-smk/